Kamis, 21 April 2011

Teori Pemasaran

Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Pasar juga dapat diartikan sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan tukar menukar barang.
Pengertian pasar secara lebih lengkap adalah “semua pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu. Bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut “.
Apabila masyarakat berbicara mengenai pemasaran, umumnya yang dimaksudkan adalah permintaan atau pembelian dan harga. Sedangkan apabila seseorang tenaga penjualan atau manajer penjualan berbicara mengenai pemasaran, sebenarnya yang dibicarakan adalah penjualan.
Adapun penapsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari definisi “American Asosiation 1960” yang dikutip oleh Sofjan Assauri (1999 :3) : “Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi”, menyatakan : Pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.
Tentang pandangan yang sempit dalam pengertian pemasaran Sofjan Assauri (1999 :3) : “Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi”, juga menyatakan pengertian pemasaran tersebut menyebabkan banyak pengusaha atau dunia usaha masih berorientasi pada produksi atau berpikir dari segi produksi.
Pengertian lain juga menurut Sofjan Assauri (1999 :3) : “Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi”, menyatakan : “Pemasaran adalah sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat pada orang-orang yang tepat dan pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat pula”.
Sementara itu pengertian dan penjelasan masalah pemasaran juga diungkapkan oleh Maynard An Backman (2004 :8) : yang berjudul “Principles of Marketing” menyatakan bahwa “marketing berarti segala sesuatu yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi”.
Adapun pemasaran menurut Philip Kotler : “Marketing Management” Edisi Terbaru (The Mellenium Edition 2000) memberikan pengertian pemasaran dapat dilihat dan dinilai dari dua sudut pandang yaitu :
“Dari segi Socielaty (masyarakat) yang artinya pemasaran adalah proses dimana seorang konsumen atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran atas barang dan jasa yang dibutuhkan. Sedangkan dari sudut pandang manajerial pemasaran adalah suatu proses merencanakan konsep, harga, promosi, dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan untuk individu dan sesuai dengan tujuan dari organisasi perusahaan tersebut”.

Sementara itu dalam bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi, haruslah merupakan panduan suatu kreatitas, hal ini sesuai dengan pendapat yang digambarkan oleh Herman Kertajaya (2002 :17) menyatakan bahwa pemasaran terdiri dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi haruslah merupakan panduan satu kreatifitas”.
Selain itu juga pemasaran diungkapkan oleh seorang pakar pemasaran yaitu Basu Swasta dan Irawan (2000 :11), mengungkapkan “bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa pada kelompok pembeli”.
Wiliam J. Stanton juga berpendapat (1996 :11) tentang pemasaran yaitu sebagai berikut :
“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

Adapun definisi pemasaran menurut Basu Swasta (2000 :11), tentang  “Asas-asas Marketing” menyatakan :
“Sistem pemasaran adalah “unsur-unsur yang melakukan  tugas-tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang dan  faktor-faktor lingkungan yang saling memberi pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya”.

Dari kesimpulan beberapa pendapat di atas tentang pemasaran adalah suatu proses manajerial dan sosial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan yang lain.

Sedangkan pendapat lain tentang bagaimana merancang program pemasaran menurut Djaslim Saladin dan Yevismarti Oesman (1994 :217) tentang “Intisari Manajemen Pemasaran” yaitu : “Pemasaran langsung (Direct Marketing) adalah suatu sistem pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih, guna mendapatkan respon dan atau transaksi yang bisa diukur di suatu lokasi”.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas bagi pengusaha atau penjual, pemasaran langsung juga dapat memberi keuntungan yaitu :
1)    Penjual dapat menerima pesanan aneka ragam dengan biaya total pembelian konsumen yang cukup besar baik dilihat dari jumlah barang maupun lainnya.
2)    Penjual mampu mengeksploitasi potensi dari suatu pasar.
3)    Dapat melakukan kontak dan mengetahui segara keinginan-keinginan konsumen.
4)    Dapat melakukan persedian barang lebih berencana.
5)    Dapat meraih keuntungan secara total lebih besar, walaupun secara perunit lebih kecil.

Di dalam pemasaran adalah istilah konsep pemasaran, yang mana konsep pemasaran itu sendiri adalah dasar pemikiran bagaimana cara aktivitas pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan suatu filsafat yang mantap, yang mengungkapkan pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab.
Dalam studi pemasaran menunjukkan adanya perkembangan konsep pemasaran. Philip Kotler (1991 :223) tentang “Marketing Management” : “Analisys planning, implementation, and control”. Mengemukakan 5 (lima) konsep bisnis yang berkembang dan berpengaruh dalam kegiatan pemasaran antara lain yaitu :

1)    Konsep Produksi (The Production Concept)
Konsep atau tahap ini berorientasi pada produksi, dimana para manajer perusahaan memusatkan perhatian untuk mencapai efisiensi yang tinggi dan distribusi yang luas. Pada konsep ni permintaan lebih banyak daripada penawaran.
2)    Konsep Produk (The Product Concept)
Pada konsep produk perusahaan berupaya memproduksi produk yang berkualitas tinggi. Tugas manajemen adalah membuat produk berkualitas, karena ia beranggapan konsumen menyukai produk berkualitas.
3)    Konsep Penjualan (The Selling Concept)
Pada konsep ini manajer berorientasi pada produk dengan volume penjualan yang tinggi. Tugas manajemen adalah meningkatkan volume penjualan karena manajemen beranggapan perusahaan perlu mengadakan penjualan dan strategi yang gencar. Konsep ini mengandung 3 (tiga) dasar pokok, yaitu :
a.    Perencanaan dan operasi berorientasi pada volume penjualan yang tinggi;
b.    Alat yang dipergunakan untuk meningkatkan penjualan adalah promosi yang gencar;
c.    Tujuan akhir adalah memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan (laba) dengan mengusahakan volume penjualan semaksimal mungkin.
4)    Konsep Pemasaran (The Marketing Concept)
Konsep pemasaran ini mengandung 3 (tiga) dasar pokok, tetapi berlainan dengan konsep penjualan. Ketiga dasar pokok tersebut antara lain yaitu :
a.    Perencanaan dan operasi berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen;
b.    Semua aktivitas pemasaran dengan pemasaran terpadu (integrated marketing);
c.    Tujuan akghir adalah memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan (laba) dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal mungkin pada konsumen.
5)    Konsep Pemasaran Sosial (The Societal Marketing Concept).
Pada konsep ini manajer eksekutif tidak hanya berupaya memenuhi kepuasan pelanggan atau konsumen dan tercapainya tujuan perusahaan (laba), tetapi juga dapat memberikan jaminan sosial bagi sumber daya manusia yang terlibat dalam perusahaan itu. Seperti kesejahteraan karyawan (gaji yang layak) dan pencemaran lingkungan.

Dapatlah disimpulkan bahwa konsep pemasaran, produksi, produk dan penjualan merupakan filsafat bisnis yang tidak berorientasi pada konsumen atau permintaan. Sedangkan konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial berorientasi kepada konsumen (Buyers Market).

_______________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.